Minggu, Februari 26
Kamis, Februari 23
Pucuak Rabuang
Pucuak rabuang (pucuk rebung) adalah bambu muda yang masih kuncup, belum memimilki daun. Biasanya dijadikan sebagai sayuran dalam campuran gulai daging sapi sebagai masakan disajikan pada upacara adat.
![]() |
| Motif Ukir Pucuak Rabuang |
Motif pucuak rabuang merupakan anjuran kepada semua orang untuk barguna seumur hidup. sebagaimana bunyi pepatah adat:
Sabtu, Februari 18
Lumuik Anyuik
Lumuik (lumut) tumbuhan yang hidup di air ini biasanya bergantung pada benda lain seperti pada batu atau batang kayu. Apabila terlepas dari tempat bergantungnya, maka ia akan hanyut dibawa arus air yang mengalir. Sebagaimana kata adatnya:
Nan bak lumuik anyuik, Bak lumut hanyut,tampek bagantuang indak ado, tempat bergantung tidak adaurang mamacik indak amuah. orang memegang pun tak mau.
![]() |
| Motif Ukir Lumuik Anyuik |
Kamis, Februari 16
Kaluak Paku Kacang Balimbiang
![]() |
| Motif Kaluak Paku Kacang Balimbiang |
Tumbuhan paku atau pakis sudah menjadi makanan sehari-hari bagi orang Minangkabau, kaluak paku atau relung pakis adalah bagian dari tanaman pakis yang masih muda yang bagian ujungnya melingkar padat.
Motif kaluak paku dilandasi kata-kata adat berikut:
Kaluak paku kacang balimbiang------> Relung pakis kacang belimbingtampuruang lenggang-lenggangkan ---> tempurung lenggang-lenggangkanbaok manurun ka Saruaso ------> bawa menurun ke Saruasotanam sirieh jo ureknyo ------> tanam sirih serta uratnyaAnak dipangku kamanakan dibimbiang-->Anak dipangku kemanakan dibimbingurang kampuang dipatenggangkan ----> orang kampung dipertenggangkantenggang nagari jan binaso ------> tenggang negeri jangan binasatenggang saratojo adatnyo------> tenggang serta adatnya
Kata-kata adat diatas berarti kaluak paku melambangkan tanggung jawab seorang laki-laki Minang yang memiliki 2 fungsi, sebagai ayah dari anak-anaknya dan sebagai mamak dari kemanakannya. Ia harus membimbing dan mendidik anak dan kemenakannya sehingga menjadi orang yang berguna dan bertanggung jawab terhadap keluarga kaum dan nagari.
Jumat, Februari 10
Dasar Bentuk Motif
Ukiran tradisional Minangkabau motifnya diambilkan dari keadaan alam sekitarnya
(flora dan fauna), dan adapula diantaranya yang mengambil motif bentuk makanan seperti saik galamai, belah ketupat, dan ampiang taserak, (lihat lagi bagian ukiran) hal ini terlihat dari objek-objek yang menjadi acuan pada nama-nama motif ukirnya. Beradasarkan sumber-sumber bentuk motif tersebut, motif ukir tradisional Minangkabau dikelompokkan menjadi tiga:
![]() |
| Motif ukir dari tumbuhan pakis |
Sabtu, Februari 4
Pola motif ukir tradisional Minangkabau
Sebelumnya kita telah mengulas dimana saja penerapan motif ukir minangkabau khususnya pada dinding rumah gadang yang ternyata memiliki bagian - bagian dan namanaya masing - masing. Sekarang kita bahas pola yang ada pada ukiran tradisional Minangkabau.
Berdasarkan bentuk motif, ukiran tradisional Minangkabau dapat dikelompokkan menjadi lima pola:







